Beranda blog

Diduga Pengedar Sabu, Warga Pancoran Dicokok Polisi

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO, Lagi-lagi Jajaran satuan reserse narkoba (Sat Reskoba) Polres Bondowoso mencokok Zainullah Bin Senol (30). Pasalnya ia diduga sebagai pengedar serbuk kristal atau sabu.

Zainullah warga dusun Widoro, Desa Pancoran, Bondowoso, Jawa Timur ini bertekuk lutut saat dicokok petugas, betapa tidak ia ketahuan menyembunyikan sabu didalam saku depan celananya.

Iptu Hadi Sukisman,Kasat Resnarkoba Polres Bondowoso mengatakan, Senol diamankan di jalan dusun Widoro, Desa Pancoran, Kecamatan kota Bondowoso,Rabu (3/7/2019) sekira pukul 23.00 WIB.

Penangkapan tersebut berawal dari informasi masyarakat yang menyampaikann adanya pelaku peredaran narkoba jenis sabu. Dengan ciri-ciri sesuai dengan tampilan fisik pelaku.

Setelah dilakukan penyelidikan dan dilakukan penggeledahan,ditemukan pada saku celana depan bungkusan plastik kecil yang berisi sabu.

“Dari Zainullah berhasil diamankan beberapa barang bukti, yaitu satu paket sabu yang dibungkus klip plastik disolasi. Serta uang tunai Rp 350 ribu dan satu HP,” kata Iptu Hadi, Kamis (4/7/2019).

Diterangkan bahwa berdasarkan barang bukti yang bersangkutan diduga melanggar Pasal 114 ayat (1) Subs Pasal 112 ayat (1) UU.RI No. 35 Tahun 2009, Tentang Narkotika.

“Ancaman hukuman minimal 6 tahun, maksimal 20 tahun,” katanya.

Sementara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, serta penyidikan Zainullah diamankan di Mako Polres Bondowoso, setelah nanti berkas lengkap atau P21 akan segera diserahkan ke Kejaksaan.

1744129950993

Diterjang Hujan Lebat, Dapur Rumah Warga Besuki Situbondo Ambruk

IMG-20250408-WA0090

Situbondo – Hujan lebat yang disertai hembusan angin kencang di Kecamatan Besuki telah memporak porandakan dapur rumah warga yang bernama Samawi (55). Rumah Sanawi yang berlokasi di Rt 03, Rw 01, Dusun Mandar, Desa Belimbing, Besuki, Situbondo, Jawa Timur tepat pukul 03.00 dini hari, Jumat, (8/3).


Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media online ini di lapangan menyebutkan bahwa, panjang rumah 5 meter dan lebar 6 meter yang berpenghuni 5 jiwa tersebut hancur pada bagian dapurnya.
“Untung saja kelima penghuni rumah itu selamat meski dalam keadaan tertidur lelap,” ujar Sonata, anggota tim Paskalis BPBD Situbondo, Jumat, (8/3).


Sonata menambahkan bahwa kerugian yang dialami korban yakni diperkirakan sekitar Rp 15 juta. (ans)

1744129950993

Sekda Bondowoso Tegaskan Tidak Ada Pengkotakan ASN, Semua Jabatan Punya Peran Strategis

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa tidak ada istilah pengkotakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

Menurutnya, seluruh ASN memiliki tanggung jawab yang sama sesuai dengan sumpah dan janji jabatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Selama ini mungkin mindset kita belum sepenuhnya on the track. Padahal di manapun ASN ditempatkan, ia tetap harus menjalankan tugas sesuai sumpah jabatannya,” tegas Fathur Rozi,Jum’at 24/10/2025

Ia juga menepis anggapan bahwa jabatan strategis hanya diukur dari besarnya anggaran yang dikelola.

Menurutnya, ukuran strategis sebuah jabatan terletak pada sejauh mana posisi tersebut mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan.

“Jangan berpikir strategis itu selalu berkaitan dengan anggaran. Yang penting adalah bagaimana jabatan itu bisa mendongkrak pemberdayaan dan kesadaran masyarakat. Karena ujung dari pembangunan adalah meningkatnya kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Fathur Rozi mencontohkan, jabatan asisten merupakan posisi strategis karena memiliki fungsi koordinasi terhadap berberapa perangkat daerah. Ia menegaskan tidak ada istilah pengkotakan dalam struktur organisasi pemerintahan.

“Asisten itu jabatan yang dituakan, karena berperan mengoordinasikan beberapa perangkat daerah. Jadi tidak ada istilah dikotak-kotakkan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sekda juga menyoroti pentingnya keberadaan perpustakaan sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi masyarakat.

Menurutnya, literasi tidak hanya menjadi tanggung jawab dunia pendidikan, tetapi juga didukung oleh lembaga seperti perpustakaan.

“Sebagai orang yang berlatar belakang pendidikan, saya melihat perpustakaan memiliki peran sangat strategis. Literasi tidak cukup hanya dengan pendidikan formal, tapi juga melalui perpustakaan,” pungkasnya.

Sementara untuk staf ahli menurutnya lebih berpotensi karena langsung bisa melaporkan hasil kajianya kepada bupati ,tidak melalui sekda.

“Jika bupati punya anggapan mengkotakkan mungkin bisa non job, tapi hal itu ditak dilakukan oleh beliau (bupati-red) jadi sekali lagi saya tegaskan tidak ada pengkotakan karena jabatan masing-masing punya peran strategis,”pungkasnya.

Dengan penegasan tersebut, Sekda berharap seluruh ASN di Bondowoso dapat bekerja secara profesional dan kolaboratif, tanpa ada sekat maupun pengelompokan berdasarkan jabatan atau unit kerja.

1744129950993

Aplikasi “Kanda” dan “Dinda” untuk Tingkatkan Transparansi Layanan Publik,Sekda : Semua Pihak Harus Siap

IMG-20250408-WA0090

Aplikasi “Kanda” dan “Dinda” untuk Tingkatkan Transparansi Layanan Publik,Sekda : Semua Pihak Harus Siap

Bondowoso — Pemerintah Kabupaten Bondowoso terus memperkuat komitmen mewujudkan pemerintahan yang transparan dan responsif melalui pemanfaatan teknologi digital.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, menyampaikan bahwa Pemkab kini tengah melakukan sosialisasi dua aplikasi inovatif, yakni Kanda dan Dinda, yang menjadi bagian dari visi dan misi Bupati Bondowoso dalam menciptakan layanan publik yang cepat dan terbuka.

Menurut Fathur Rozi, aplikasi Kanda, singkatan dari Kami Melayani Anda Mengawasi, merupakan tindak lanjut dari regulasi pemerintah pusat terkait pengelolaan pengaduan pelayanan publik.

Implementasi aplikasi ini didasarkan pada Peraturan Bupati Bondowoso Nomor 24 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik.

“Aplikasi Kanda ini akan terus dijalankan agar seluruh ASN dan pejabat sadar bahwa mereka adalah pelayan publik. Ketika masyarakat mengeluh atau menyampaikan aspirasi, harus direspons dengan cepat, tidak boleh diabaikan,” ujar Fathur Rozi , Jum’at 24/10/2025.

Ia menambahkan, keberadaan aplikasi tersebut diharapkan dapat mendorong perubahan budaya kerja di lingkungan birokrasi, dari yang sebelumnya pasif menjadi lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakat.

Selain Kanda, Pemkab juga memperkenalkan aplikasi Dinda, singkatan dari Data Informasi Daerah . Aplikasi ini berfungsi sebagai basis data internal pemerintah daerah untuk memantau realisasi anggaran, capaian kinerja, serta efektivitas intervensi program pembangunan.

“Melalui Dinda, Bupati bisa melihat secara langsung sejauh mana realisasi anggaran dibandingkan dengan target kinerja. Jadi, ini bukan hanya soal transparansi, tapi juga tentang penguatan pengambilan keputusan berbasis data,” jelasnya.

Fathur Rozi mengakui, meski Dinda bersifat internal, validitas dan pembaruan data menjadi perhatian utama.

Karena itu kata Sekda , setiap perangkat daerah memiliki operator masing-masing yang bertanggung jawab atas pemutakhiran data. Ia menegaskan, kolaborasi dengan pemerintah desa juga penting untuk memastikan data yang masuk benar-benar akurat.

“Contohnya, untuk Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), datanya ada di desa. Maka perlu sinergi dengan operator desa agar datanya valid dan selalu diperbarui,” terangnya.

Sementara itu untuk seluruh pengaduan dan aspirasi masyarakat yang masuk melalui Kanda akan terlebih dahulu diterima oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bondowoso sebelum diteruskan ke perangkat daerah terkait sesuai dengan jenis aduannya.

“Kalau ada aduan tentang jalan rusak, misalnya, maka akan langsung diteruskan ke dinas yang menangani infrastruktur. Dengan begitu, kita bisa memantau kecepatan respon dari masing-masing dinas,” imbuhnya.

Fathur Rozi menekankan bahwa penerapan dua aplikasi ini membutuhkan kesiapan semua pihak untuk keluar dari zona nyaman dan siap menerima kritik demi pelayanan publik yang lebih baik.

“Kita harus siap menerima kritik, siap bekerja lebih cepat, dan siap beradaptasi dengan sistem baru. Ini bagian dari komitmen untuk memberikan pelayanan publik yang responsif dan transparan,” pungkasnya

1744129950993

Open Marching Festival Kapolres Cup 2025, Dorong Generasi Muda Berprestasi dan Anti Narkoba

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso bersama Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) menggelar Bondowoso Open Marching Festival (BOMF) Kapolres Cup 2025 di Kabupaten Bondowoso.

Kegiatan ini menjadi ajang positif bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan kreativitas, sekaligus menjauhkan diri dari perilaku negatif serta mencegah kenakalan remaja.

Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Safi’i, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa Drum Band atau Marching Band bukan sekadar hiburan, tetapi juga wadah pembinaan karakter dan disiplin bagi generasi muda.

“Kegiatan ini bertujuan merangkul generasi muda agar menjauh dari pola hidup negatif. Melalui olahraga, alunan nada, serta sentuhan seni dan budaya, kita membentuk generasi berprestasi dan berkarakter,” ujar As’ad Yahya,Jum’at 24/10/2025.

Dengan mengusung tema “Generasi Prestasi Anti Narkoba,” ajang ini diharapkan menjadi sarana untuk memupuk semangat sportivitas, kreativitas, dan kebanggaan daerah.

Wabup As’ad juga menilai, kegiatan seperti ini berpotensi besar menjadi promosi wisata Bondowoso melalui semangat dan antusiasme para peserta.

“Bondowoso Open Marching Festival dapat menjadi ajang promosi wisata daerah. Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bondowoso, KONI, lembaga pendidikan dari tingkat TK hingga SMA/SMK, serta seluruh pengurus PDBI atas dukungan dan kerja samanya hingga acara ini terlaksana dengan baik,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja PDBI Kabupaten Bondowoso, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui KONI.

BOMF Kapolres Cup 2025 diikuti oleh 29 unit peserta dari berbagai jenjang pendidikan dengan rincian sebagai berikut:

Lomba Display:

Kategori TK: 10 unit
Kategori SD: 7 unit
Kategori SMP/MTS: 3 unit
Kategori SMA/SMK: 2 unit

Lomba Color Guard Contest:

Kategori TK: 4 grup
Kategori SMA/SMK/Umum: 3 grup

“Kami berharap ajang ini menjadi ruang berprestasi bagi generasi muda Bondowoso dan mampu membawa nama baik daerah hingga tingkat nasional. Semoga seluruh peserta menjunjung tinggi sportivitas,” ujar Kapolres Bondowoso.

Acara yang berlangsung meriah ini menjadi momentum penting dalam menghidupkan kembali semangat seni, olahraga, dan kebersamaan masyarakat Bondowoso, sekaligus memperkuat komitmen daerah dalam mencetak generasi muda yang berprestasi dan bebas dari narkoba.

1744129950993

Lapas Banyuwangi Banyuwangi Teken Kerja Sama dengan Polisi dan BNNK Guna Berantas Narkoba 

IMG-20250408-WA0090

Banyuwangi – Dalam rangka pencegahan serta pemberantasan peredaran narkoba, Lapas Kelas IIA Banyuwangi melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan aparat kepolisian dan BNNK setempat, Kamis (23/10/2025).

Kerja sama ini difokuskan pada penguatan tugas dan fungsi petugas pemasyarakatan, khususnya dalam upaya memberantas peredaran narkoba di dalam Lapas.

“Melalui kerja sama dengan Polresta dan BNNK ini, kami yakin akan tercipta efektivitas dan optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi kami, khususnya dalam pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba,” ujar Kalapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa.

Wayan mengungkapkan beberapa poin pokok dalam perjanjian kerja sama tersebut meliputi pelaksanaan razia gabungan secara rutin, pertukaran data dan informasi intelijen, hingga pelaksanaan tes urine secara mendadak baik kepada warga binaan maupun para pegawai.

“Tujuannya jelas, yaitu untuk mencegah masuknya barang terlarang, khususnya narkoba, dan memberantas peredaran gelap narkoba di dalam lapas,” tegasnya.

Wayan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap siapapun yang bermain-main dengan narkoba. “Apabila terbukti, baik warga binaan maupun petugas, akan dikenakan sanksi dan ditindak tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” imbuhnya.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas langkah proaktif yang dibangun oleh Lapas. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk meningkatkan sinergitas yang selama ini telah berjalan dengan baik.

“Jajaran Polresta Banyuwangi juga memiliki komitmen yang sama dengan Lapas terhadap pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba. Kerja sama ini menjadi penguat dalam pelaksanaan fungsi preventif untuk melakukan pencegahan,” jelas Rama.

Di kesempatan yang sama, Rama juga menghimbau agar para petugas pemasyarakatan dapat menjalin hubungan emosional yang baik dengan warga binaan. Pendekatan ini, menurutnya, merupakan bagian dari strategi keamanan yang humanis untuk menciptakan situasi yang lebih kondusif.

Sementara itu, Kepala BNNK Banyuwangi, Kombes Pol Faisol Wahyudi berharap agar kerja sama yang terjalin ini dapat terbentuk perubahan perilaku bagi warga binaan yang merupakan penyalahguna narkotika.

“Kami berharap nantinya dengan pendampingan dan asesmen yang menjadi bagian dari poin-poin kerja sama, dapat melahirkan para penyintas narkoba yang dapat menjadi role model di masyarakat. Mereka diharapkan mampu mencegah adanya penyalahgunaan narkotika di lingkungannya setelah kembali ke masyarakat,” terang Faisol. (mam)

1744129950993

Diduga Keracunan MBG Ratusan Siswa Di Banyuwangi Di Larikan Ke Puskesmas 

IMG-20250408-WA0090

Banyuwangi – Ratusan siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyuwangi diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG).

Keracunan makanan tersebut diduga terjadi pada Rabu (22/10/2025). Para siswa mengeluhkan diare, panas, mual, dan mulas sejak kemarin malam.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, secara keseluruhan ada 112 siswa yang mengalami gejala keracunan.

“Mulai semalam kami sudah menerima laporan dan kemudian disusul siang ini, keluhannya gejala diare, panas, mual dan mulas,” kata Amir saat ditemui di MAN 1 Banyuwangi, Kamis (23/10/2025).

Amir menyebut, para siswa yang mengalami gejala keracunan sudah mendapat penanganan medis dari petugas puskesmas setempat. Tim Labkesda dan Balai Karantina Kesehatan l juga diterjunkan langsung di sekolah tersebut.

“Dari total siswa yang mengalami gejala tersebut, secara keseluruhan sudah ditangani, diperiksa, dan diobati oleh tim medis. Hampir semuanya sudah sembuh. Saat ini tinggal empat siswa yang masih dalam perawatan di ruang UKS untuk observasi dan pemantauan,” kata Amir.

Pihaknya berharap mereka bisa pulih dengan cepat dan siswa tidak sampai dirujuk ke rumah sakit.

Amir menambahkan, tim telah melakukan surveilans dan penyelidikan epidemiologi sesuai standar dalam proses penanganan kasus keracunan makanan.

“Kami menurunkan dua tim, untuk melakukan surveilans di sekolah, dan
pemeriksaaan rectal swap, tes usap terhadap peralatan yang ada di SPPG bersangkutan. Sampel makanan sudah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 1 Banyuwangi, Sugeng Maryono mengatakan sudah sebulan lebih sekolahnya menerima MBG. Peristiwa ini merupakan pertama kali terjadi.  “Sudah berjalan 33 hari sampai hari ini,” terangnya. (mam)

1744129950993

Bondowoso Ikuti Tahapan Presentasi dan Wawancara Penilaian Keterbukaan Informasi Publik Jawa Timur

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso mengikuti tahapan presentasi dan wawancara dalam ajang Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur, Kamis (23/10/2025).

Tahapan ini merupakan lanjutan dari proses sebelumnya, di mana Komisi Informasi telah melakukan kunjungan lapangan serta penilaian dokumen dan berkas keterbukaan informasi dari 22 kabupaten/kota di Jawa Timur yang lolos ke tahap ketiga.

Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Safi’i, hadir langsung untuk memaparkan strategi, komitmen, dan inovasi keterbukaan informasi publik di Bondowoso. Kehadiran pimpinan daerah ini dinilai penting karena menjadi salah satu indikator penilaian utama dari Komisi Informasi.

“Hari ini dilaksanakan tahapan presentasi dan wawancara terhadap 22 kabupaten/kota. Kita berharap Bondowoso bisa menjadi kabupaten yang informatif,” ujar Wabup As’ad Yahya Safi’i.

Ia menjelaskan, indikator penilaian dalam kegiatan ini terdiri dari tiga aspek, yakni strategi, komitmen, dan inovasi. Masing-masing daerah diminta mempresentasikan capaian dan langkah konkret dalam mendukung keterbukaan informasi publik di wilayahnya.

Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bondowoso, Gozal Rawan, penilaian ini memberikan bobot tinggi bagi keterlibatan pimpinan daerah.

“Kalau presentasi dibawakan oleh bupati atau wakil bupati, nilainya bisa mencapai 70. Bila dibawakan oleh sekda atau kepala dinas, nilainya turun menjadi 60, bahkan 50 jika di bawahnya lagi. Karena itu kami bersyukur Pak Wakil Bupati bisa hadir langsung,” jelasnya.

Gozal menambahkan, Bondowoso menonjolkan program unggulan di bidang data dan informasi sebagai bagian dari strategi keterbukaan publik. Salah satu inovasi yang diangkat adalah KANDA, sebuah inisiatif yang memastikan setiap kebijakan pemerintah daerah berbasis pada data yang akurat dan transparan.

“Program KANDA ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan data dan informasi yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh pimpinan,” terangnya.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Bondowoso berharap dapat meraih predikat Kabupaten Informatif, sejalan dengan visi Bupati KH. Abdul Hamid Wahid untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas publik di seluruh sektor pemerintahan.

1744129950993

Pemerintah Buka Akses Usul dan Sanggah Data Penerima Bansos Lewat Aplikasi Cek Bansos

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mengajukan usulan maupun sanggahan terkait data penerima bantuan sosial (bansos).

Fasilitas ini dapat diakses melalui fitur “Usul dan Sanggah” yang tersedia di aplikasi Cek Bansos milik Kementerian Sosial (Kemensos).

Kepala Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Bondowoso, Anizatul Hamidah, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan upaya pemerintah dalam memastikan penyaluran bantuan sosial tepat sasaran.

“Melalui fitur ini, masyarakat bisa memperbaiki ketidaksesuaian data penerima bansos, sekaligus memastikan bantuan diberikan kepada pihak yang benar-benar berhak,” ujar Anizatul, Kamis (23/10/2025).

Apa Itu Menu Usul dan Sanggah?

Mengutip dari laman resmi Indonesia Baik, menu “Usul dan Sanggah” berfungsi untuk memperbaiki data penerima manfaat agar penyaluran bansos semakin akurat.
Melalui fitur ini, warga dapat melakukan dua hal:

1. Memberikan tanggapan (sanggahan) terhadap penerima bantuan yang dinilai tidak layak.

2. Mengusulkan diri sendiri, anggota keluarga, atau warga lain yang dinilai layak mendapatkan bansos.

Syarat Pengajuan Usul/Sanggah

Untuk dapat menggunakan fitur tersebut, warga perlu menyiapkan dokumen berikut:

Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang masih berlaku.

Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Dokumen pendukung, seperti Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), foto rumah, tagihan listrik, atau bukti relevan lainnya.

Alasan pengajuan yang jelas dan didukung data valid.

Cara Mengajukan Usul/Sanggah Secara Online

Masyarakat dapat mengajukan usul atau sanggah melalui aplikasi Cek Bansos dengan langkah-langkah berikut:

1. Unduh aplikasi Cek Bansos di Play Store atau App Store.

2. Registrasi akun menggunakan KTP, NIK, dan KK.

3. Masuk ke aplikasi dengan akun yang telah dibuat.

4. Pilih menu “Usul” atau “Sanggah”.

5. Lengkapi data sesuai identitas diri.

6. Tentukan jenis pengajuan dan sertakan alasan jelas.

7. Unggah dokumen pendukung.

8. Kirim pengajuan dan tunggu proses verifikasi petugas Dinas Sosial.

Selain secara daring, pengajuan juga bisa dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor kelurahan atau Dinas Sosial setempat. Warga hanya perlu membawa dokumen yang dibutuhkan dan mengikuti petunjuk petugas.

Anizatul menegaskan bahwa partisipasi masyarakat sangat penting dalam menjaga transparansi dan akurasi data penerima bantuan sosial.

“Kami berharap masyarakat aktif melakukan pengecekan dan memberikan masukan melalui kanal resmi yang telah disediakan. Dengan begitu, penyaluran bansos di Bondowoso bisa lebih adil dan tepat sasaran,” pungkasnya

1744129950993

Simbolis ,Wakil Bupati Bondowoso Serahkan Bantuan kepada Korban Angin Kencang di Kecamatan Binakal

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso — Wakil Bupati Bondowoso secara simbolis menyerahkan bantuan kepada warga terdampak bencana angin kencang di Kecamatan Binakal, Kamis (23/10/2025).

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan atas izin dan arahan Bupati Bondowoso, KH. Abdul Hamid Wahid, yang tengah menjalankan tugas di luar kota.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati menyampaikan salam hangat dan empati dari Bupati kepada seluruh warga yang terdampak bencana.

Ia berharap bantuan tersebut dapat memberikan semangat serta meringankan beban masyarakat yang mengalami kerusakan rumah akibat terpaan angin.

“Saya datang kesini sudah atas seijin Bupati Bondowoso,untuk memberikan semangat dan bantuan sekedarnya sesuai kemampuan daerah ,”jelasnya.

Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Kristianto Putro Prasojo, menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan berupa sembako, peralatan rumah tangga, kompor, serta bibit tanaman.

Bantuan tersebut diberikan kepada warga yang rumahnya rusak karena tertimpa pohon maupun diterjang angin kencang.

“Jumlah rumah terdampak di Kecamatan Binakal ada 86 rumah. Sementara di Gading Sari terdapat tiga rumah rusak berat, sisanya rusak sedang dan ringan,” ujar Kristianto.

BPBD Bondowoso, lanjutnya, telah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) untuk menindaklanjuti proses perbaikan dua rumah warga terdampak melalui program bantuan rumah tidak layak huni (RTLH).

Kristianto juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim hujan yang mulai melanda wilayah Bondowoso.

“Kami mengingatkan warga agar melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti memangkas pohon atau ranting yang berpotensi membahayakan rumah,” pesannya.

Dengan adanya penyaluran bantuan ini, pemerintah daerah berharap masyarakat terdampak dapat segera bangkit dan kondisi lingkungan kembali pulih.

Ditempat yang sama Kepala Dinsos P3AKB bersama PMI juga memberikan bantuan sembako.

“Kita bantu sembako ,apa bilan nanti ada yang membutuhkan pendampingan psikologis kamis siap ,intinya kita siap bersenergi dengan dinas manapun bilandibutuhkan ,”pungkas Anizatil Hamidah.

1744129950993

Sekda Bondowoso Minta Pengawasan Penurunan Harga Pupuk Diperketat

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan pentingnya pengawasan dalam implementasi kebijakan penurunan harga pupuk sebesar 20 persen. Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang bermain-main dalam pendistribusian maupun penjualan pupuk di lapangan.

“Teman-teman di Dinas Pertanian maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan tentu akan turun langsung untuk melakukan pengecekan, termasuk di kios-kios gas atau pupuk. Jangan sampai harga di lapangan masih lebih tinggi dari yang sudah ditetapkan,” tegas Fathur Rozi, Kamis (23/10/2025).

Menurutnya, meskipun secara umum harga pupuk mulai turun dan ketersediaannya membaik, pemerintah daerah tetap harus memastikan kondisi tersebut benar-benar dirasakan oleh para petani.

“Alhamdulillah, akhir-akhir ini pupuk sudah mulai tersedia dan harganya lebih terjangkau. Ini menunjukkan adanya perbaikan,” ujarnya.

Namun, Fathur Rozi juga meminta agar masyarakat, terutama petani, aktif melaporkan apabila masih menemukan keluhan terkait harga atau distribusi pupuk.

“Sampai saat ini saya belum menerima laporan langsung soal masalah distribusi. Tapi jika ada keluhan dari petani, teman-teman di lapangan bisa segera melakukan pengecekan,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Bondowoso berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga pupuk, agar kebijakan penurunan harga benar-benar memberikan dampak positif bagi petani dan produktivitas pertanian daerah.

Untuk diketahui sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan penurunan harga pupuk .

Lalu, apa saja jenis pupuk yang mengalami penurunan harga mulai hari ini?

Penurunan ini meliputi seluruh jenis pupuk bersubsidi yang digunakan petani.

Berikut daftarnya:

– Pupuk Urea dari Rp2.250 per kilogram menjadi Rp1.800 per kilogram

– NPK dari Rp2.300 per kilogram menjadi Rp1.840 per kilogram

– NPK kakao dari Rp3.300 per kilogram menjadi Rp2.640 per kilogram

– ZA khusus tebu dari Rp1.700 per kilogram menjadi Rp1.360 per kilogram

– pupuk organik dari Rp800 per kilogram menjadi Rp640 per kilogram

Diharapkan Kebijakan ini langsung dirasakan oleh lebih dari 155 juta penerima manfaat yang terdiri dari petani dan keluarganya di seluruh Indonesia.

1744129950993

Pemkab Bondowoso Tegaskan Komitmen Perangi Judi Online dan Konvensional

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar deklarasi sekaligus sosialisasi gerakan Bondowoso Bebas dari Perjudian, baik Online dan Konvensional.

Kegiatan ini menjadi langkah awal komitmen bersama antara pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh agama, dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan digital yang sehat dan produktif.

Sekda Bondowoso Fathur Rozi menegaskan bahwa deklarasi ini bukan sekadar seremoni, melainkan gerakan berkelanjutan yang akan disosialisasikan ke berbagai lembaga dan komunitas.

“Sosialisasi tidak berhenti di sini. Kita akan datang ke lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi keagamaan agar pesan ini sampai ke masyarakat luas,” ujarnya.

Sekda mengatakan, selain sosialisasi, dibutuhkan pengawasan aktif dari pemerintah daerah. Setiap temuan praktik perjudian akan dilaporkan secara resmi ke kementerian terkait.

“Tugas pemerintah bukan hanya menyosialisasikan, tetapi juga melakukan pengawasan dan melaporkan jika ditemukan pelanggaran. Ini tentu membutuhkan dukungan media dan semua pihak, karena tidak bisa dilakukan sepihak,” tegasnya.

Menurut Sekda, kolaborasi antara pemerintah, tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, dan media menjadi kunci keberhasilan gerakan ini.

Ia menekankan pentingnya menghadirkan konten digital yang sehat dan edukatif, sebagai bagian dari upaya membangun masyarakat yang produktif di era digital.

“Kita ingin Bondowoso bebas dari perjudian, baik online maupun offline. Dunia digital kita harus diisi dengan konten-konten yang mendidik dan bermanfaat,” katanya.

Ia juga menyinggung bahwa berdasarkan data Kementerian terkait, sekitar 70 persen pelaku judi online berasal dari kelompok masyarakat dengan pendapatan di bawah Rp5 juta per bulan.

Kondisi ekonomi inilah menurutnya yang kerap menjadi pemicu munculnya praktik perjudian daring di berbagai wilayah, termasuk di desa-desa.

“Justru yang banyak terlibat adalah mereka yang secara ekonomi belum sejahtera. Karena itu, perlu pendekatan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan,” jelasnya.

Hingga saat ini, Pemkab Bondowoso belum menerima laporan resmi adanya ASN yang terlibat dalam praktik perjudian online. Namun, pemerintah terus melakukan langkah preventif melalui sosialisasi dan kerja sama lintas sektor.

Ia berharap seluruh elemen masyarakat dapat terlibat aktif dalam gerakan ini.

“Ayo, kita bersama-sama wujudkan Bondowoso yang maju dan bermartabat. Sinergi dan kebersamaan menjadi kunci. Saling mengingatkan, saling menasihati dalam kebaikan. Itulah semangat watawa saubil haqqi watawa saubish shabr,” tegasnya.

Sementara itu ,Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bondowoso, Gosal Rawan, menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan deklarasi dan sosialisasi ini berlandaskan pada surat dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 500.12.13.1/7.2.05/114.2.2/2025 tanggal 17 Oktober 2025 tentang dukungan dan partisipasi sosialisasi pencegahan judi online.

“Dasar dari pelaksanaan ini adalah surat dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur yang menginstruksikan dukungan terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan maraknya praktik judi online. Hal ini sejalan dengan komitmen kami di Kabupaten Bondowoso untuk menjaga integritas aparatur dan masyarakat dari dampak negatif judi online maupun konvensional,” ujarnya

Ia menambahkan, kegiatan deklarasi ini tidak hanya berfokus pada pencegahan judi online, tetapi juga menyasar judi konvensional dan bentuk penyimpangan digital lainnya. Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah berharap dapat menumbuhkan kesadaran publik tentang bahaya judi serta memperkuat literasi digital masyarakat.

 

 

1744129950993
0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Recent Posts

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih